Senin, 30 November 2009

VIVAnews - Lulus atau tidaknya seorang siswa bukan tergantung pada Ujian Nasional (UN). Pasalnya, UN hanya menjadi salah satu poin penting program pendidikan yang fungsi utamanya untuk memetakan mutu satuan seorang anak didik.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh, kalau dianggap UN dijadikan satu-satunya alat menentukan kelulusan adalah keliru.

"Tetap yang menentukan kelulusan adalah sekolah atau guru. Artinya, jika ada peserta didik yang memperoleh nilai 10 tapi menurut guru, anak didiknya tidak lulus, maka dia tidak lulus," kata Nuh seperti ditulis dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Kamis, 26 November 2009.

Nuh menuturkan, hasil UN antara lain digunakan sebagai alat untuk melihat satuan pendidikan di suatu tempat.

Selain itu, juga digunakan untuk seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dalam penentuan kelulusan peserta didik dari program atau satuan pendidikan, serta untuk pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. "Jadi, keberadaan UN tetap penting untuk dilakukan," ujar Nuh.

Untuk itu, kata dia, tahun depan UN akan dilakukan dengan sistem yang berbeda. Perubahan paling signifikan dari tahun sebelumnya adalah adanya kesempatan bagi peserta didik untuk mengulang kembali (ujian susulan).

Kendati demikian, mekanisme tersebut diharapkan tidak menurunkan semangat peserta didik untuk tetap dapat berlomba guna lulus ujian dengan nilai baik. "Ujian susulan juga bisa diterapkan bagi mereka yang saat pe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar