Sabtu, 28 November 2009

A. Pengertian Geografi

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama ‘Atlas Ptolomaeus’.

Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah “Gen re de vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.

Setiap manusia memiliki pendapat masing-masing tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Demikian pula dengan definisi atau pengertian geografi. Berikut ini disajikan beberapa definisi yang akan saling melengkapi dan dengan demikian diharapkan dapat menyingkap inti masalah atau pokok kajian geografi.

Definisi 1: Preston e James berpendapat bahwa, “Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.
Definisi 2: “Geografi adalah interaksi antar ruang”. Definisi ini dikemukakan oleh Ullman (1954), dalam bukunya yang berjudul Geography a Spatial Interaction.
Definisi 3: Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi. Definisi ini dikemukakan oleh Maurice Le Lannou (1959). Ia mengemukakan dalam bukunya yang berjudul La Geographie Humaine.
Definisi 4: Paul Claval (1976) berpendapat bahwa ‘Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan’.
Definisi 5: Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.

Kalau kita perhatikan beberapa definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari geografi tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan. Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).

Kerjakan tugas berikut dengan santai, serius, selesai dan sukses (ingat 4-S)!



Dari beberapa definisi yang telah dijelaskan, cobalah Anda rumuskan definisi geografi menurut pendapat Anda. Tuliskan jawaban Anda pada titik-titik di bawah ini!

……………………………………………………………………………………….…………………………………….………………………..
……………………………………………………………………………………….…………………………………….………………………..
……………………………………………………………………………………….…………………………………….………………………..
……………………………………………………………………………………….…………………………………….………………………..

Jawaban Anda tentang definisi geografi sebaiknya mengandung aspek-aspek, antara lain:
- spatial (keruangan)
- regional (kewilayahan)
- ekologi (lingkungan)
- temporal (waktu)


Setelah Anda menjawab tugas/latihan pada tabel di atas, mari kita lanjutkan ke materi berikutnya tentang objek studi geografi. Selamat mempelajari.

B. Objek Studi Geografi

Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI) melalui seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai objek studi geografi. Menurut IGI objek geografi adalah: Objek material dan objek formal.

1. Objek Material Geografi
Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi.
Objek studi geografi adalah lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer.
Geosfer itu luas sekali, meliputi:
- Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll.
- Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.
- Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi dan Oceanografi, dll.
- Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll.
- Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ di antara lapisan lapisan lainnya.Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Jadi dalam mengkaji objek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu lain seperti Klimatologi, Geologi, Hydrologi, dan sebagainya. Singkatnya geografi berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 1.1.

Gambar 2. Hubungan antara geografi dengan ilmu-ilmu lain.
2. Objek Formal Geografi

Kalau objek material geografi bersangkut-paut dengan bahan kajian, maka objek formal geografi bersangkut-paut dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah.

Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spatial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional) serta aspek waktu (temporal).

a.

Aspek Keruangan; geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb.

b. Aspek Kelingkungan; geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
c. Aspek Kewilayahan; geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.
d. Aspek Waktu; geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.

Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji suatu permasalahan, geografi terbagi menjadi geografi fisis dan geografi manusia yang keduanya tak dapat dipisahkan. Bahkan masingmasing cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya, tentang objek geografi Anda dapat melihat skema berikut.

Setelah mempelajari kegiatan 1 dan memahaminya, maka Anda dapat mengerjakan tugas/tes mandiri.




GEJALA GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Setelah membaca kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat:
1. menyebutkan gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer;
2. membedakan kegiatan penduduk yang mengakibatkan besar kecilnya jumlah tanah;
3. menjelaskan kegiatan penduduk untuk mengurangi tingkat erosi di daerah miring;
4. menyebutkan sedikitnya 5 konsep dasar (essensial) geografi;
5. membedakan antara konsep keterjangkauan, jarak dan lokasi;
6. memberikan contoh (minimal 2 buah) konsep aglomerasi;
7. menyebutkan 5 ilmu penunjang geografi fisik; dan
8. menjelaskan pengertian demografi sebagai ilmu penunjang geografi sosial.
Anda sudah menyelesaikan kegiatan belajar 1, selamat! Dengan konsep geografi sebelumnya Anda akan lebih mudah mempelajari kegiatan belajar 2. Karena gejala-gejala geografi sering kita temua dalam hidup sehari-hari.

Gejala-gejala Geografi dalam Hidup Sehari-hari

Gejala-gejala geografi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam berbagai hal, antara lain dalam persebaran pemukiman, persebaran pusat-pusat aktivitas penduduk (sekolah, rumah, pasar dan industri), peristiwa alam seperti banjir, gempa, letusan gunung api, cuaca, iklim dan sebagainya.

Di dalam geosfer peristiwa-peristiwa alam banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya manusia dapat merasakan sedangkan tidak langsung maksudnya berpengaruh terhadap manusia walaupun manusia tersebut tidak semua merasakannya.

Dalam uraian berikut akan dijelaskan obyek kajian material dan obyek kajian formal dalam kaitan dengan kehidupan sehari-hari.

A. Kajian Obyek Material Geografi dalam kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

1. Gejala pada Atmosfer
Antara lain sebagai berikut:

Terjadi perubahan musim.
Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan, para petani mulai menggarap lahannya.
Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.

2. Gejala pada Hidrosfer
Antara lain sebagai berikut:
Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia. Bila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk permukiman, atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya, maka air limpasan semakin banyak. Air limpasan yaitu air yang mengalir di permukaan tanah (run off).
Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan. Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Bila manusia memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akan cepat habis.

3. Gejala pada Lithosfer
Antara lain sebagai berikut:
Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring dilakukan dengan membuat sengkedan (terrasering).
Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.

4. Gejala pada Biosfer
Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan pangan. Pada daerah penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah gandum menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya. Keberadaan hewan juga demikian, contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk membantu pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi dan kerbau. Hal ini disebabkan karena keberadaan dari hewan-hewan itu.

5. Gejala pada Antroposfer
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini mengakibatkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan kehidupannya juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu pengolahan dan alat yang berbeda pula.

Jadi perlu Anda ingat, ruang lingkup geografi secara umum adalah sama luasnya dengan objek studi yang menjadi kajian geografi, yaitu meliputi semua gejala geosfer baik gejala alam maupun gejala sosial serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Setelah Anda membaca uraian di atas, cobalah Anda tuliskan gejala-gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk ke dalam objek materi dan ilmu penunjang lainnya. Jangan lupa sertakan gambar/guntingan gambar dari koran atau majalah. Gunakan format berikut!


No.
1
Gejala-gejala
Geografi
2
Ilmu penunjang
Geografi
3
Gambar
1.
2. Meteorologi
3. Danau/laut
4.

Sebelum Anda melanjutkan ke materi berikutnya, cobalah cocokkan jawaban Anda dari latihan 2.

Latihan
No.
1
Gejala-gejala
Geografi
2
Ilmu penunjang
Geografi
3
Gambar
1. Interaksi antara
Hewan
dan tumbuhtumbuhan.
Ekologi
2. Awan Meteorologi
3. Danau/laut Hydrologi
4. Teras Tangga
(Terrasering)
Agronomi

Kalau Anda melihat materi ataupun latihan di atas, tentu Anda dapat menyimpulkan bahwa kehidupan kita tidak lepas dari lingkungan kita. Maka bisa kita katakan bahwa manusia dapat dipengaruhi atau mempengaruhi lingkungan. Sekarang Anda sudah semakin memahami tentang pengertian dasar pengetahuan geografi dan marilah kita lanjutkan pada kajian obyek formal.

B. Kajian Obyek Formal Geografi dalam kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari.

Di dalam obyek formal geografi yang menjadi aspek kajian adalah aspek keruangan, kelingkungan, kewilayahan dan waktu. Aspek-aspek tersebut dapat dikaji antara lain melalui konsep-konsep yang dikembangkan dan ilmu-ilmu penunjang dalam geografi. Banyak versi dan jumlah konsep yang dikembangkan dalam geografi, antara lain seperti diuraikan berikut.

1. Konsep Esensial Geografi
Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep esensial (dasar) geografi, yaitu:

a. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/ terletak di Jawa Timur.Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/ terletak di Jawa Timur.
b. Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya. Jarak relatif adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya rute, waktu, biaya, kenyamanan dsb. Misalnya jarak Jakarta ke Bandung 180 km atau Jakarta – Bandung dapat ditempuh dalam waktu 3 jam melewati Puncak. Kedua hal ini merupakan contoh jarak relatif berdasarkan pertimbangan rute dan waktu.
c. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta – Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan Jakarta – Pulau Kelapa.
d. Konsep Pola; yaitu persebaran fenomena antara lain misalnya pola pemukiman yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
e. Konsep Morfologi; yaitu bentuk lahan, misalnya dalam kaitannya dengan erosi dan sedimentasi.
f. Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/konsentrasi. Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur.
g. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.
h. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling membutuhkan.
i. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.
j. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya.

Berikut ini contoh pengembangan konsep geografi dalam uraian yang lebih lengkap, dengan mengambil salah satu konsep yaitu aglomerasi pemukiman.

Pola persebaran pemukiman berbeda-beda, hal ini disebabkan keadaan wilayah yang berbeda-beda pula. Persebaran pemukiman itu antara lain disebabkan oleh adanya sungai atau jalan raya, pusat kegiatan ekonomi, adanya daerah tambang, pola penggunaan tanah, alasan keamanan dan sebagainya.

Pola persebaran pemukiman dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kejarangannya dan bentuknya. Kejarangannya terdiri dari menggerombol (clustered), menyebar tak teratur (random) dan teratur (regulair).

Gambar 4. Pola Sebaran.
Dilihat dari bentuknya dapat mempunyai
pola linier (garis) dan konsentris (memusat).
Contoh pemukiman yang mempunyai pola linier
adalah pemukiman yang ada di tepi jalan raya
dan sungai-sungai besar.









Gambar 5.
Contoh pola pemukiman berbentuk garis.

Contoh pemukiman yang mempunyai pola konsentris adalah pemukiman di tengah persawahan.

Demikian uraian tentang konsep essensial geografi. Nah, untuk mengetahui pemahaman Anda, silahkan kerjakan latihan berikut ini!


Setelah Anda membaca uraian tadi, cobalah Anda tuliskan konsep dasar atau uraian dasar konsep (esensial) geografi.
Tuliskan pada format berikut!

Seandainya ada keraguan atau masih kurang memahami untuk isian format pada latihan 3, silahkan Anda membaca kembali uraian mengenai konsep dasar geografi di atas. Nah! Jika Anda sudah jelas dan memahaminya maka lanjutkanlah ke materi berikutnya mengenai ilmu penunjang geografi. Semoga Anda sukses!

2. Ilmu Penunjang Geografi
Mengingat bahwa di dalam objek materialnya begitu luas, maka seorang geografer harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunjang geografi yaitu antara lain:

a. Geologi, adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi), termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya. Dalam kehidupan sehari-hari Geologi bermanfaat dalam bidang pertambangan. Untuk mencari bahan tambang diperlukan pengetahuan formasi dan umur dari batu-batuan.
b. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi). Bahan-bahan galian yang berasal dari endapan dapat diketahui berdasarkan sejarah geomorfologinya atau sebaliknya. Contoh bahan endapan: pasir, tanah liat, dsb.
c. Meteorologi, adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca, suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya. Meteorologi sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan industri.
d. Hidrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa. Dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mengetahui lapisan yang mengandung cadangan air yang cukup misalnya untuk industri dan peternakan.
e. Klimatologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata cuaca. Untuk pertanian dan industri atau keperluan yang lain, mengetahui sifat iklim dan cuaca setempat sangat penting. Contoh untuk mendirikan pabrik kerupuk tentu bukan di daerah yang curah hujannya tinggi.
f. Antropologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Adatistiadat penduduk perlu diketahui untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, barang yang diperlukan, bahan makanan yang dikonsumsi, dsb.
g. Ekonomi, adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk melestarikan usaha perlu diketahui antara lain bagaimana memperoleh untung, menjual barang, menentukan “nilai” barang, memilih tempat berjualan, dsb.
h. Demografi, adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, jumlah penduduk dan sebagainya perlu diketahui untuk menentukan pola konsumsi penduduk terhadap barang tertentu.

Perlu Anda ingat selain ilmu-ilmu yang diuraikan di atas, masih banyak lagi ilmu penunjang geografi. Coba Anda perhatikan skema berikut!

Nah, Anda telah selesai mempelajari materi tentang ilmu penunjang geografi. Sekarang coba kerjakan latihan berikut ini!

Cobalah Anda mencari ilmu-ilmu penunjang geografi, baik secara vertikal, mendatar atau diagonal. Jumlahnya ada 10 disiplin ilmu.

KEGIATAN 2

Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Yang bukan konsep dasar geografi adalah ….
a. Konsep pola d. Konsep aglomerasi
b. Konsep jarak e. Konsep keterjangkauan
c. Konsep budaya
2. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah-wilayah yang banyak memiliki cadangan air dengan topografi yang datar. Dalam geografi fenomena tersebut sesuai dengan salah satu konsep esensialnya, yaitu ….
a. jarak d. aglomerasi
b. lokasi e. keterjangkauan
c. multi guna
3. Di bawah ini adalah gejala-gejala geografi:
1. Jenis-jenis tanah 4. Terjadi pergerakan angin
2. Terjadi badai tropis 5. Erosi di lereng gunung
3. Pola pengaliran sungai 6. Terjadi perubahan suhu
Yang termasuk gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer adalah ….
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 4 dan 5
b. 2, 4 dan 6 e. 4, 5 dan 6
c. 1, 3 dan 5
4. Di bawah ini adalah salah satu usaha penduduk untuk mengurangi tingkat erosi di daerah miring/lereng gunung ….
a. terrasering (sengkedan)
b. menggunakan kompos untuk mengurangi penguapan
c. mengadakan sistim penggiliran tanaman
d. mencegah penebangan hutan
e. reboisasi
5. Demografi adalah ….
a. ilmu yang mempelajari tentang manusia dan budayanya.
b. ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dan relasinya.
c. ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk.
d. ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup beserta lingkungannya.
e. ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan seperti kejadian, struktur, komposisi dan sejarahnya.

Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan perbedaan konsep keterjangkauan, jarak dan lokasi!
2. Jelaskan hubungan harga tanah dengan letak dan jarak!
3. Bedakanlah kegiatan penduduk yang mengakibatkan besar kecilnya air limpasan dengan besar kecilnya air tanah!
4. Sebutkanlah 5 ilmu penunjang geografi fisis!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar